Setup Windows Server 2003 – Bagian 1
Artikel ini adalah tutorial singkat mengenai instalasi Windows Server 2003 ke komputer PC untuk digunakan dalam sistem Voucha II. Jika Anda menggunakan server built-up seperti IBM xSeries atau Dell PowerEdge, anda harus baca manual instalasi yang disertakan bersama server tersebut. Instalasi ini dapat diterapkan pada :
- Windows Server 2003 x86
- Windows Server 2003 x86 Service Pack 1
- Windows Server 2003 x86 R2
- Windows Server 2003 x86 Service Pack 2
Instalasi Windows Server 2003 hampir mirip dengan instalasi Windows XP dan sama mudahnya. Hal-hal yang perlu Anda siapkan:
- CD/DVD instalasi Windows Server 2003 (Enterprise Edition)
- CD/DVD driver untuk motherboard, video card, sound card, ethernet card, dll.
- PC dengan RAM minimum 256 (disarankan 512MB atau lebih), hardisk 20GB (disarankan 40GB atau lebih), video card true-color dengan resolusi 1024×768.
Baiklah mari kita mulai:
Boot komputer dengan CD Windows Server 2003
Atur konfigurasi BIOS agar melakukan boot ke CD/DVD ROM. Masukkan CD/DVD Windows Server 2003. Anda akan mendapatkan layar selamat datang di setup Windows Server 2003.
Tekan tombol ‘ENTER’ di keyboard. Anda akan menuju ke layar EULA
Tekan ‘F8′ di keyboard untuk persetujuan lisensi Windows Server 2003.
Membuat Partisi
Jika hardisk Anda masih kosong, anda harus membuat partisi untuk sistem Windows Server 2003. Tekan ‘C’ untuk membuat partisi dan masukkan ukuran partisi yang dibutuhkan, misal 10000MB (1GB).
Jika sudah selesai, tekan ‘ENTER’.
Format partisi tersebut dengan filesystem NTFS dengan metode quickformat.
Tekan ‘ENTER’. Windows Server 2003 Setup memformat partisi hardisk Anda.
Setelah format selesai, Windows Server 2003 Setup meng-copy file-file ke partisi Windows.
Setelah selesai, Windows Server 2003 Setup akan me-restart komputer dan boot ulang.
Windows Server Setup GUI
Tunggu beberapa saat sampai muncul Wizard berikut:
Pilih ‘Customize’, dan lakukan setting seperti screen di bawah ini.
Klik ‘OK’, kembali ke layar sebelumnya dan klik ‘Next’.
Isi dengan Nama Anda dan Nama Perusahaan Anda. Kemudian klik ‘Next’.
Isi dengan CD key Windows Server 2003 yang disertakan bersama CD Windows Server 2003. Klik ‘Next’
Pilih Licensing Mode ‘Per Server’ dan isi dengan jumlah koneksi yang dibutuhkan. Klik ‘Next’.
Isi ‘Computer Name’ dan password untuk Administrator. Klik ‘Next’.
Pilih ‘Time Zone’ dengan (GMT +07:00 ) Bangkok, Hanoi, Jakarta. Klik ‘Next’. Setup akan melakukan instalasi Network.
PIlih ‘Custom settings’ dan klik ‘Next’.
Pilih komponen ‘Internet Protocol (TCP/IP)’ dan klik ‘Properties’.
Isi ‘IP address’, ‘Subnet mask:’, ‘Default gateway:’ sesuai konfigurasi network Anda. Klik ‘OK’. Kemudian klik ‘Next’.
Isi nama Workgroup yang diinginkan, misalnya : ‘VOUCHA’. dan klik ‘Next’.
Setup mencopy file-file komponen ke partisi Windows. Setelah itu Setup akan melakukan restart dan boot ulang komputer Anda.
Setup Windows Server 2003 – Bagian 2
Pada Setup Windows Server 2003 – Bagian 1, kita telah melakukan instalasi Windows Server 2003 dengan konfigurasi standar. Beberapa konfigurasi lainnya masih harus dicustomize agar sesuai dengan kebutuhan sistem yang diharapkan.
Pada bagian ke-2 ini, kita akan melakukan instalasi beberapa komponen tambahan yang diperlukan dan melakukan beberapa konfigurasi minimum untuk Windows Server 2003.
Instalasi Windows Server 2003 Service Pack 2
- Masukkan CD Windows Server 2003 Service Pack 2
- Jika Autorun tidak aktif, jalankan melalui menu Start.
Caranya: - Klik ‘Start’->’Run
- Klik ‘Browse’. Pilih lokasi CD-ROM, dan pilih file ‘SRSP2.CMD’
- Setup akan mengekstrak file-file instalasi dan menampilkan kotak dialog seperti berikut.
- Klik ‘Next’ dan lanjutkan sampai selesai.
- Restart
Instalasi Driver
Anda harus melakukan instalasi driver-driver hardware di komputer dengan CD/DVD instalasi hardware bersangkutan. Jika driver untuk Windows Server 2003 tidak ditemukan, coba dengan driver untuk Windows XP atau download dari website vendor bersangkutan.
Instalasi Internet Information Service (IIS)
- Jalankan ‘Add or Remove Programs’ dari Control Panel
- Klik button ‘Add/Remove Windows Components’
- Double click ‘Application Server’
- Double click ‘Internet Information Service (IIS)’
- Pilih ‘File Transfer Protocol (FTP) Service’
- Klik OK.
Membuat Partisi
Partisi untuk dokumen, database, dan file-file temporer sebaiknya dipisah. Untuk membuat partisi di Windows Server 2003, ikuti langkah berikut:
- Jalankan ‘Control Panel’->’Administrative Tools’->’Computer Management’
- Pilih ‘Disk Management’
- Klik ‘Disk 0′ pada daftar disk dan klik kanan.
- Pilih ‘New Partition’
- Pilih ‘Extended Partition’, isi ukuran partisi yang dibutuhkan dan klik ‘Next’
- Pilih filesystem ‘NTFS’.
- Ulangi langkah 1-6 untuk partisi yang lain.
Membuat User Account
Anda harus membuat user account khusus untuk pemakaian biasa dan jangan gunakan account Administrator. Gunakan account Administrator jika diperlukan, misalnya instalasi software atau hardware.
- Jalankan ‘Control Panel’->’Administrative Tools’->’Computer Management’
- Pilih ‘Local Users and Groups’
- Pilih ‘Users’
- Klik kanan di daftar user dan pilih ‘New User’
- Isi dengan nama user yang Anda inginkan.
- Klik ‘Create’
Windows Server 2003 telah siap digunakan sebagai Server.
Konfigurasi TCP IP
Instalasi Dan Konfigurasi TCP/IP Pada Komputer
Secara default, TCP/IP sudah diinstall dan di configure untuk menerima IP address secara automatis saat anda melakukan install Windows server 2003 atau kompoter clients pasangannya Windows XP. Tidak masalah jika opsi networking apapun yang anda pilih saat intslasi WIndows, anda bisa melakukan install dan konfigurasi protocol TCP/IP setelah instalasi Windows 2003 selesai.
Instalasi protocol TCP/IP
Walau sudah terinstall automatis, protocol TCP/IP mungkin saja tidak ada karena satu atau lain hal mungkin ter-uninstall secara tidak sengaja, akan tetapi anda selalu bisa kembali dan menginstallnya lagi. Bagaimana anda melakukannya?
1. Pada window “network connection”, klik kanan “network connection” pada LAN card yang ingin anda konfigurasi (jika ada lebih dari satu NIC) kemudian pilih property.
2. Pada tab “General” (untuk koneksi local connection) atau Networking tab, jika “Internet Protocol (TCP/IP)” tidak ada pada list komponen yang terinstall, lakukan yang berikut:
a. Klik “install”
b. Klik “protocol” kemudian klik “Add”
c. Pada kotak dialog “Select Network Protocol”, klik “Internet Protocol (TCP/IP)” dan klik OK
d. Pastikan bahwa kotak check Internet Protocol (TCP/IP) tercontreng dan klik Close.
Konfigurasi TCP/IP
Saat anda mau setup konfigurasi IP addressing pada suatu komputer, anda bisa memilih apakah anda mau configure untuk menerima IP secara automatis atau memberikan IP address secara manual. Pada gambar dibawah menunjukkan property TCP/IP yang telah tersetup untukmenerima IP secara automatis baik IP dari skema APIPA ataupun IP dari DHCP server. APIPA berada pada range IP address antara 169.254.0.1 sampai 169.254.255.254. mulai Windows XP keatas, APIPA akan terinstall automatis jika dalam suatu jaringan tidak tersedia IP address dari DHCP server.
Property TCP/IP Koneksi LAN
Perhatikan bahwa saat anda memilih konfigurasi IP secara automatis maka akan muncul tab “Alternate Configuration”. Jika anda memakai notebook dan sering berada di dua tempat dimana salah satu tempat/kantor anda memerlukan IP address manual sementara diluar anda juga sering memakai IP address automatis, maka konfigurasi IP address manual pada tab “Alternate Configuration” bisa dipakai. Perlu juga diketahui bahwa untuk bisa melakukan konfigurasi TCP/IP anda harus logon sebagai system administrator atau anggota administrator group.
Jika anda ingin meng-konfigur IP address secara manual maka sebelumnya anda harus sudah mempunyai daftar IP address yang mau dipakai; subnet mask; default gateway; DNS server IP address ataupun WINS server. Pilih tombol radio “Use the following IP addressing” dan juga jika ingin setup manual DNS server dan WINS, pilih juga “Use the following DNS server”. Ketik IP address, subnet mask, default gateway dll dikolom yang disediakan sesuai dengan daftar konfigurasi yang ada pada anda. Dalam upaya anda untuk melakukan setup pada komputer atau piranti jaringan anda, memberikan IP address adalah salah satunya.
Konfigurasi Back-to-back Dua Komputer
Sebagai contoh sederhana adalah menghubunkan dua piranti yaitu sebuah PC komputer A dan sebuah laptop komputer B. keduanya dihubungkan dengan sebuah kabel jaringan UTP Cat5 cross cable back-to-back dengan masing-2 konfigurasi IP sebagai berikut:
Konfigurasi TCP/IP PC ke PC
- Komputer A IP address = 192.168.100.1 dan subnet mask = 255.255.255.0
- Komputer B IP address = 192.168.100.2 dan subnet mask = 255.255.255.0
Buka masing-2 property TCP/IP di masing-2 komputer dan pilih “Use the following IP address” lalu ketikkan IP address masing-2 dan juga subnet mask yang sama, dan kosongkan kolom lainnya. Setelah selesai anda bisa verifikasi apakah konfigurasi sudah benar dengan jalan masuk ke command prompt (tekan tombol gambal bendera dan huruf R secara bersamaan lalu tekan tombol OK untuk masuk ke command promp) dan ketikkan dari komputer A:
C:\> ping 127.0.0.1
Jika konfigurasi TCP/IP anda sudah benar maka akan muncul ping statistic dengan 0% loss seperti gambar dibawah ini.
Ping Local Host
IP address 127.0.0.1 adalah localhost pada komputer. Untuk memastikan kedua komputer bisa terhubung dengan benar lakukan ping ke komputer B dari komputer A dengan cara ping address berikut:
C:\> ping 192.168.100.2 >Enter>
Dan jika konfigurasi kabel sudah benar maka akan ada respon ping dengan statistic paket loss = 0%.
Command ping ini sangat membantu anda dalam upaya troubleshooting jaringan. Anda juga bisa menggunakan command ipconfig /all dari command promp untuk melihat konfigurasi TCP/IP secara keseluruhan dari suatu computer.
1. Pertama kita masukkan CD Windows Server 2003 pada CD-ROM
2. Mulai dengan klik Start Menu à Administrtrative Tools à Configure Your Server Wizard
3. Pada “Configure Your Server Wizard” klik next untuk melanjutkannya
4. Setelah itu akan tampil jendela “Preliminary Steps”. Klik next
5. Pada “Server Role” pilih “Domail Controller (Active Directory)” untuk menginstallnya. Lalu next
6. Klik next pada “Summary of Selections”
7. Klik next pada “Active Directory Installation Wizard”
8. Ketika kita berada di jendela “Opertaing System Compatibility” klik next
9. Setelah itu muncul “Domain Controller Type”. Di sini terdapat 2 pilihan, yaitu : “Domain controller for a new domain” dan ”Additional domain controller for an existing domain”. Kita pilih “Domain controller for a new domain”. Lalu next
10. Selanjutnya kita berada di jendela “Create New Domain”. Di sini kita pilih “Domain in a new forest”. Kemudian klik next
11. Isilah “Ful DNS name for new domain”. Contoh
· Full DNS name… : boss.com
Lalu klik next
12. Setelah itu muncul “NetBIOS Domain Name”. nama pada NetBIOS telah diisi secara otomatis. Lalu klik next
13. Klik next ketika berada di “Database and Log Folders” jika kita tidak ingin mengubah letak Database dan Log Foldersnya. Jika ingin mengubah, Klik Browse. Setelah itu next
14. Klik next ketika kita berada pada jendela “Shared System Volume”.
15. Setelah itu muncul jendela “DNS Registration Diagnostics”. Di sini ada 3 pilihan. Kita akan memilih “Install and configure the DNS server in this computer”. Lalu next.
16. Ketika berada di jendela “Permission” ada 2 pilihan. Yaitu apakah server ini bisa digunakan oleh semua computer berbasis Microsoft Windows 2000 dan 2003 ke bawah atau hanya Microsoft Windows 2000 dan 2003 saja. Seperti tutorial yang saya dapat dari tutor saya, kita akan memilih semua computer yang berbasis Windows 2003 ke bawah bisa digunakan pada server ini. Lalu next
17. Setelah itu muncul jendela “Directory Services Restore Mode Administrator Password”. Di sini kita akan membuat password. Setelah membuat password, klik next untuk melanjutkan
18. Pada “Summary” klik next untuk melanjutkan
19. Setelah itu kita dapat meninggalkan computer yang sedang mencopy data
20. Kemudian klik Finish
21. Setelah itu akan muncul jendela “Active Directory installation Wizard” yang menyarankan untuk me-Restart computer sekarang atau tidak. Pilih “Restart Now”
22. Pada saat Login kita akan melihat perbedaan, di mana ketika sebelum Active Directory diistall, Domain yang Anda install bernama BOSS akan tampil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar